Bangkrut di Bisnis Emas, Rahman Beralih ke Bisnis Jual Sepatu Bekas Branded

hallobanua.com, Banjarmasin - Bisnis thrift shop atau jual beli pakaian dan barang bekas dan branded kian diminati banyak orang di Kota Banjarmasin. 

Tak hanya baju, celana atau pun jaket. Berbagai macam barang seperti sepatu saat ini menjadi trend barang yang dijual di thrift shop, baik online ataupun offline. 

Rahman (49) salah satunya. warga Jalan Veteran, Banjarmasin Timur ini sebelumnya sempat jaya menjadi pedagang emas, namun kini banting stirr sebagai  penjual sepatu. 

Ia bercerita, awalnya dirinya menekuni sebagai penjual emas. Akan tetapi, ditengah jalan usahanya mengalami permasalahan hingga akhirnya gulung tikar. 

"Dulu sempat jadi pedagang emas, tapi bangkrut. Jadi sekarang beralih jual sepatu second tapi original dan branded," ungkapnya saat wawancara dengan hallobanua.com, Minggu, (05/12/21). 

Ketika ditemui di rumahnya, pria bertubuh gempal yang biasa dipanggil Om Rahman itu mengaku hijrah ke Jakarta mencoba peruntungan nasib sekitar 2015. 

Disitu dia mencoba membuka usaha baru. Yakni memilih berjualan sepatu bekas impor. 

Awalnya sekitar tahun 2016, ia hanya membeli satu karung yang isinya sekitar seratus pasang sepatu. 

Ia menjual secara eceran dan keuntungannya pun tidak terlalu besar, tapi paling tidak mampu menghidupi istri dan satu anaknya. 

“Ternyata bagus, dan terus bertambah, sampai puluhan karung,” katanya. 

Saat 2020, awal pandemi Covid-19, membuatnya terpaksa pulang kampung. Di Banjarmasin ia bekerja  di perusahaan properti. 

Ia diizinkan oleh atasanya membuka usaha sampingan dan diperbolehkan menggunakan ruangan samping kantor sebagai tempat usahanya. 

Lantas, Om Rahman pun kembali membuka usaha sepatu bekas seperti yang pernah dilakoninya di Jakarta. Ia kemudian menghubungi koneksinya dan memesan beberapa karung. Ternyata peminatnya lumayan. 

Ia menuturkan, setiap kali barang datang dan ditawarkan melalui Facebook, banyak konsumen baru yang membeli. 

Peminat di Banjarmasin juga tak kalah banyak di banding di Jakarta. Terbukti setiap hari tak kurang dari sepuluh pasang sepatu berbagai merek terjual. Bahkan ada juga konsumen yang datang untuk menjual kembali. 

"Biasanya sepuluh pasang per harinya sekarang yang terjual, per pasang bisa untung Rp 30 ribu sampai Rp40 ribu," bebernya. 
Bukan tanpa alasan, sepatu yang dijualnya bukan sepatu bekas biasa, tapi juga ada yang original. 

Sepatu yang dijual pun berbagai merek ternama luar negeri dan jarang ada di pasar lokal dengan jenisnya yang juga beragam. Mulai dari tipe sport, boots, sneaker, slip-on dan banyak lagi. 

Tentunya, bagi anak muda yang isi kantongnya pas-pasan, pasti doyan berbelanja sepatu secobd branded ini. Bahkan tak sedikit pegawai kantoran yang datang untuk membeli sepatu ke tempatnya. 

“Salah satu kenapa enggak membuka toko, ya pelanggan itu tidak semuanya cuek beli sepatu bekas, ada juga yang malu, makanya, kalau di rumah enggak ada yang tahu, pembeli atau tamu,” kata Rahman. 

Terkait harga, ia mengaku tak perlu mengkhawatirkan itu. Dirinya menaruh tarif cukup bersahabat. Harga sepatu bekas paling murah ia jual seharga Rp100 ribu hingga Rp 800 ribu. 

Contoh untuk merk ternama seperti Nike SF-Air Force One Mid harga sebenarnya Rp7.820.000 hanya dijual Rp800.000, Nike Air Force 1 07 Game Royal harganya Rp4.140.000, hanya dijual Rp400.000. 

Contoh lainnya, Onitsuka Tiger, harga asli, Rp975 ribu hanya dijual Rp250.000. Puma Suede Black Gum yang harganya Rp1.200.000, hanya dijual Rp250.000 dan merk ternama seperti New Balance D Proctsbe yang harga aslinya Rp950.000, hanya dijual Rp250.000. 

"Kalau yang diminati pembeli sampai saat ini yaitu kualitas, dan mereknya. Meski barang bekas namun barangnya asli, tidak KW. Memang ada beberapa yang KW tapi tidak semua, karena setiap pembeli saya suruh untuk memilih sendiri," tutupnya. 

Penulis : rian akhmad/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya