hallobanua.com, Banjarmasin - Puncak musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada Januari 2022 mendatang.
Tentunya ancamannya banjir seperti awal tahun 2021 pun kembali mengancam bagi Kota Banjarmasin.
Ditambah adanya cuaca ekstrem dan ancaman kenaikan permukaan Sungai Martapura yang diprediksi oleh Bidang Sungai, di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin akan terjadi sekitar tanggal 2 hingga 10 Januari mendatang.
Oleh karena itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Fahrurraji pun mengaku sudah menginstruksikan kepada masing-masing camat dan lurah untuk menyiapkan lokasi posko pengungsian dan dapur umum.
"Mereka akan melaporkan ke kita lokasi mana yang ditunjuk sebagai posko penanganan banjir nanti. Selanjutnya Tim Reaksi Cepat (TRC) kita akan melakukan verifikasi ke lapangan," ucap Fahrurraji, Rabu (22/12/21) siang.
Kalak BPBD juga mengatakan, verifikasi yang dilakukan pihak TRC yakni untuk memastikan apakah lokasi yang ditunjuk tersebut posko itu layak atau tidak dijadikan sebagai posko pengungsian maupun posko dapur umum.
Mengingat ada beberapa alternatif lokasi posko bencana yang diajukan ke BPBD, seperti gedung milik pemerintahan yakni kantor lurah atau kecamatan.
Selanjutnta ada masjid dan gedung sekolah yang dinilai memenuhi syarat.
"Menentukan tempat darurat itu tidak sembarangan. Karena disana akan jadi tempat untuk berteduh dan istirahat bagi warga yang mengungsi," tuturnya.
"Jadi fasilitas penunjang seperti MCK (Mandi Cuci Kakus) dan segala perlengkapan lainnya harus diperhatikan," sambungnya lagi.
Selain itu, guna menghadapi ancaman resiko terburuk berupa persediaan stok sembako dan obat-obatan yang diperlukan dalam menghadapi banjir, pihaknya pun mengaku sudah menyiapkan beberapa hal.
"Yang ada sekarang sudah terkumpul hampir seribu liter beras, ratusan dus mie instan, sarden, minyak goreng, teh, gula, pokok bayi dan popok orang tua," bebernya.
Dari seluruh bahan pokok tersebut menurutnya merupakan sumbangan dari masing-masing instansi pemerintah kota sebagai bentuk antisipasi banjir yang nantinya akan digunakan di dapur umum.
"Kalau dapur umum diperlukan semua (stok sembako) ini akan kita keluarkan. Dan itu akan kita sebar ke setiap pos yang ada di lima kecamatan. Pada intinya, kita sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk apabila terjadi banjir seperti awal tahun tadi," tuturnya.
Tidak hanya itu, Pemko Banjarmasin pun ujarnya, bakal mengeluarkan anggaran dari Bantuan Tak Terduga (BTT), jika status Kota Seribu Sungai meningkat jadi Tanggap Darurat
Tentunya dana tersebut digunakan BPBD untuk memenuhi segala keperluan para pengungsi dalam proses penanggulangan korban banjir.
Kemudian Dinsos untuk keperluan dapur umum dan Dinkes untuk keperluan kesehatan seperti obat-obatan.
"Kemudian juga tim pengamanan serta operasional relawan yang semuanya akan diturunkan untuk menangani banjir," tutup Raji.
rian akhmad/ may

Fahrurraji, Kalak BPBD Kota Banjarmasin

0 Komentar