hallobanua.com, Banjarmasin - Belasan warga yang tergabung dalam paguyuban orang tua siswa SDN Teluk Dalam 7 Banjarmasin, melayangkan protes terkait fasilitas penunjang sekolah dinilai kurang menunjang, Minggu, (19/12/21) siang.
Protes tersebut dilayangkan karena kondisi fasilitas penunjang seperti halaman di sekolah berpredikat Sekolah Penggerak itu sangat parah dan memprihatinkan.
Terlihat, belasan warga dan orang tua murid yang tinggal di dekat bangunan sekolah itu mengeluarkan unek-uneknya terkait perbaikan fasilitas sekolah yang hingga kini dinilai masih amburadul.
Anang Suryani, salah satu orang tua murid menuturkan, pihak sekolah tampak tidak memiliki keseriusan untuk memperbaiki fasilitas penunjang sekolah, salah satunya halaman sekolah.
Lelaki 42 tahun itu menilai, bahwa perbaikan dilakukan terkesan sembarangan dan tidak kunjung diselesaikan.
"Belum selesai pengerjaan perbaikan fasilitas halaman, eh malah mau perbaiki yang lain lagi. Hasilnya, satu pun tak ada perbaikan yang selesai," keluhnya saat dibincangi awak media.
Hal itu pun membuat halaman sekolah jadi tampak terbengkalai, hingga akhirnya ditumbuhi banyak tanaman liar dan becek.
Dari pantauan hallobanua.com di lapangan, halaman masih didominasi tanah urukan yang di atasnya hanya diletakkan kulit pohon kelapa hingga ditumbuhi tanaman liar.
Sementara itu, Tarmiji, Ketua RT 30 RW 2, menjelaskan bahwa kondisi halaman sekolah seperti itu diketahui berlangsung sejak 2019 lalu.
Ia membeberkan, meski dahulu halaman sekolah terbilang rendah dan gampang terdampak banjir rob, namun halamannya masih tergolong bagus alias terawat. Tak tampak adanya kerusakan, apa lagi sampai ditumbuhi tanaman liar dan terkesan tidak terawat.
Namun menurut Tarmiji, keadaannya berubah setelah dijabat Kepala Sekolah (Kepsek) yang baru. Kondisi sekolah tampak tak diperhatikan.
"Kita bisa lihat sendiri kondisinya. Mestinya, makin tahun makin bagus (terawat). Kalau seperti ini, kami khawatir bisa membahayakan anak-anak. Karena kadang-kadang kami menemukan ada ular juga di sini," bebernya.
Menurut Tarmiji, halaman sekolah merupakan fasilitas penting untuk penunjang aktivitas anak-anak di sekolah.
Selain itu, masyarakat di sekitar sekolah pun bisa meminjamnya apabila sewaktu-waktu diperlukan.
"Jadi, antara masyarakat dengan sekolah bisa bersinergi. Kalau dekat perumahan, idealnya antara permukiman dan bangunan sekolah itu menyatu," ujarnya.
Selain itu, Ijah, salah seorang warga yang juga orang tua siswa lainnya menerangkan, jika sepengetahuannya pihak sekolah menginginkan agar sekolah bisa bertaraf internasional.
"Tapi, bagaimana mau bertaraf internasional, kalau soal halaman ini saja tidak selesai-selesai. Mestinya, selesaikan dahulu pengerjaan perbaikan yang ada, baru ke perbaikan yang lain. Jangan setengah-setengah seperti ini," pungkasnya .
"Masukan warga maupun guru-guru yang ada di sini, terkait perbaikan fasilitas sekolah pun seperti tidak didengar lagi oleh kepala sekolah," tutup Ijah.
Lebih jauh, lantaran terkesan adanya pembiaran, warga pun mengaku akan menempuh jalur lain. Yaitu, dengan berkirim surat ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin.
Dalam surar itu, warga menilai telah terjadi kemunduran terkait pembenahan sarana prasarana sekolah.
Warga pun menuntut agar sekolah tersebut tidak lagi dipimpin oleh kepala sekolah yang bersangkutan.
Didalam surat itu juga, setidaknya ada 20 tandatangan warga sekaligus orang tua siswa yang menginginkan adanya perubahan.
Sementara itu, dicoba dikonfirmasi terkait keluhan warga, Kepala SDN Teluk Dalam 7 Banjarmasin, Yuni Chandra sampai saat ini masih tidal bisa dihubungi.
Penulis : rian akhmad/ may



0 Komentar