HIV/Aids Meningkat, Pemko Bakal Siapkan Anggaran dan Tenaga Konsultasi 26 Puskesmas

hallobanua.com, Banjarmasin - Kasus HIV Aids kini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, mengingat penularannya meningkat. 

Saat ditemui dalam kegiatan Lauching Video Kolaisi Peduli HIV/Aids, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkapkan Kota Seribu Sungai menyumbangkan setidaknya 40 persen kasus HIV/Aids di Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Berarti, dari 3.300 kasus yang sudah terdeteksi di Kalsel, maka Banjarmasin tentunya menyumbangkan sekitar 1500 orang yang terinfeksi penyakit tersebut. 

Oleh sebab itu, Ibnu pun mengaku bakal  mengaktifkan kembali Koalisi Peduli Peduli HIV/Aids serta menambah anggaran untuk penanganan HIV. 

"Insyaallah kami sudah Komitmen dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota dan SKPD lainnya, agar di tahun 2022 dapat dukungan anggaran agar kegiatannya bisa dilaksanakan," ungkap Ibnu, (27/12/21). 

Selama itu menurut Ibnu, angka kasus HIV tertutupi oleh kasus Covid-19. Padahal kasus penyakit menular lainnya seperti DBD juga terus berjalan. 

Oleh sebab itu, ia pun berharap perhatian seluruh pihak terkait HIV dan penyakit menular lainnya itu. 

"Makanya kami berharap ini menjadi perhatian dan dukungan kita bersama juga. Bahwa penderita Aids ini tetular bukan saja karena prilaku seks menyimpang. Tetap optimis, bahwa kita bisa menekan penyebarannya," pungkasnya. 

Sementara itu, Kadinkes Banjarmasin Machli riyadi menerangkan, pihaknya sudah merincikan anggaran tambahan untuk penanganan HIV/Aids di tahun 2022, sekitar Rp 80 juta. 

Bukan tanpa alasan, anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk melaksanakan pelatihan kepada tenaga konsultasi HIV di seluruh Puskesmas di Banjarmasin termasuk obat-obatan. 

"Kalau anggaran disetujui tahun depan, jadi total anggaran untuk HIV di Banjarmasin 180 juta. Untuk seluruh puskesmas dan obatnya," ujar Machli, Senin, (27/12/21). 

Selain itu, Machli menyebut, dalam tahun 2021 ini, Dinkes Banjarmasin mencatat terjadi peningkatan angka penularan HIV, yang didominasi pada usia produktif mulai 20 hingga 30 tahun akibat hubungan seks. 

Kedepannya, pihaknya bakal mengembangkan pelayanan HIV Aids di Puskesmas-puskesmas di Banjarmasin. 

"Kalau sebelumnya ada 6 puskesmas yang melayani, tentu 2022, kita kembangkan agar seluruh puskesmas bisa melayani. Khususnya 26 puskesmas pasien HIV/Aids, minimal pelayanan konsultasinya," pungkasnya. 

rian akhmad/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya