Jelang Nataru, Harga Bapok Cabai dan Telur Merangkak Naik

hallobanua.com, Banjarmasin - Menghadapi Natal dan tahun baru 2022, beberapa Bahan Pokok (Bapok) di pasar tradisional mengalami kenaikan. 

Dari pantauan hallobanua.com, di Pasar Pekauman, Jl. Rantauan Darat, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Banjarmasin Selatan harga telur sudah mengalami kenaikan. 

"Ini mulai naik. Biasanya harga 21 ribu sekarang jadi 23 ribu. Kemungkinan nakal naik lagi," ungkap Aan (30), salah seorang pedagang telur di Pasar Pekauman. 

Warga Teluk Dalam tersebut tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan telur ayam tersebut. 

"Kurang tau juga kenapa. Dari pihak distributornya yang menaikkan, mungkin karena harga pakannya naik," ungkapnya. 

Dengan naik komoditas telur tersebut kata Aan, otomatis cukup berpengaruh dengan penjualannya beberapa pekan ini. 

"Tentu omsetnya jadi menurun. Apalagi habis orang berbagi PKH, cukup berdampak untuk penjual telur dan beras, karena orang banyak orang dapat," pungkasnya. 

Tidak hanya telur, komoditas cabai pun ikut mengalami kenaikan. Salah seorang pedagang sayur, Ita (35) mengungkapkan, kenaikan cukup signifikan terjadi kepada cabai. Yakni hingga harga Rp95 ribu per kilogram. 

"Sebelumnya Rp40 ribu sampai Rp50 ribu. Sekarang sudah  naik. Kenaikan terjadi terhadap cabai jenis tiung dan rawit. Kalau rawit itu bahkan sampai Rp95 ribu per kilo," paparnya. 

Ia mengungkapkan, kenaikan bapok cabai ini sudah terjadi sejak seminggu terakhri. 

"ini naiknya seminggu sudah. Dikarenakan gelombang air laut yang tinggi," terangnya. 

Ia pun mengakui, dengan adanya kenaikan cabai ini cukup berpengaruh terhadap penghasilannya. 

"Biasanya ada orang yang banyak beli cabai, jadi sedikit,"tutupnya. 

Terpisah, Kasi Monitoring Pendaftaran Perusahaan, Pengendalian Barang Beredar dan Bahan Pokok Penting, Disperdagin Kota Banjarmasin, Trisnawati mengungkapkan, kenaikan cabai terjadi dikarenakan pengaruh cuaca saat ini yang terjadi dibeberapa daerah penghasil cabai. 

"Cabai itu kan bersifat musiman, jadi sekarang cukup tinggi harganya. Paling signifikan itu cabai rawit, sampai sekitar Rp80 ribu sampai Rp140 ribu. Tergantung kualitas cabainya," ungkapnya Kamis,(16/12/21). 

"Ada karena curah hujan tinggi, ada juga karena banjir. Jadi di sentra penghasil cabainya panen rayanya juga berakhir. Makanya produksi cabainya menurun,"sambungnya lagi. 

Sedangkan terkait kenaikan bapok jenis telur, Ia juga menuturkan bahwa kenaikan harga telur terjadi tidaklah signifikan. 

"Jadi naiknya sedikit saja. Rata-rata dipasaran itu Rp24 sampai Rp25 ribu. Memang harga acuan konsumen ditetapkan pemerintah itu 1 kgnya Rp 24 ribu," tutupnya. 

Tidak hanya telur dan cabai, kenaikan juga terjadi terhadap bapok seperti gula, dan sayur-sayuran yang berkisar naik daei harga Rp500, hingga Rp2 ribu. 

Penulis : rian akhmad/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya