hallobanua.com, Banjarmasin - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) rencanakan akan memberikan bantuan alat ultrasonografi (USG) ke puskesmas-puskesmas di Indonesia.
Hal itu tentu menjadi kabar bagus bagi para ibu hamil yang ingin melakukan pemeriksaan kehamilan, tanpa perlu k rumah sakit lagi
Diketahui, Kemenkes rencananya menyiapkan total 4.627 unit alat USG portabel untuk didistribusikan ke seluruh puskesmas di Indonesia pada tahun 2021 dan 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kita Banjarmasin, Machli Riyadi pun menyambut baik kabar baik tersebut.
Menurutnya, bantuan alat USG Portabel tersebut akan digunakan semaksimal mungkin dalam mengurangi kasus kematian ibu dan anak di Kota Seribu Sungai.
"Jadi, dengan adanya bantuan alat USG di Puskesmas yang bisa digunakan secara portabel ini, kita dapat mendiagnosa kelainan kehamilan pada ibu sedini mungkin," ucapnya saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Kamis, (02/12/21) petang.
Machli membeberkan, dalam dua tahun terakhir di Banjarmasin sudah puluhan ibu dan anak yang meninggal dunia akibat melahirkan.
Dari data tahun 2020 ada 12 kasus, sedangkan angka kematian bayi ada 32 bayi.
Sedangkan di 2021 sampai bulan November ini saja sudah ada 11 kasus kematian ibu dan 24 kasus kematian bayi.
"Jadi, apabila ada ibu hamil yang perlu dilakukan penanganan dengan bentuk rujukan yang tidak ditangani di level bidan sudah bisa kita ketahui lebih lebih dini," paparnya.
Meski begitu, ia mengklaim bahwa angka kematian ibu dan bayi di Kota Banjarmasin tidak terlalu tinggi. Namun ia tetap berharap Kota Banjarmasin juga bisa kebagian bantuan alat tersebut.
"Mudah-mudahan Banjarmasin bisa kebagian alat itu untuk menekan bahkan kalau bisa agar tidak terjadi lagi," pungkas Machli
Ditanya apakah SDM di puskesmas Banjarmasin sendiri sudah memiliki kemampuan dalam pengoperasian alat USG tersebut? Machli bilang, pihaknya akan mengadakan pelatihan terhadap SDM di setiap puskesmas jika Bankarmasin mendapat alat tersebut.
"Untuk SDMnya sendiri sebenarnya kita sudah memilikinya. Sudah tersedia bidan yang ditugaskan di setiap Puskesmas. Tapi kita akan minta bantuan POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) Kalimantan Selatan, supaya SDM kita memang memiliki kompetensi dalam menjalankan tugasnya nanti," tutupnya.
rian akhmad/may



0 Komentar