Hallobanua.com, Banjarmasin - Ribuan sopir tambang beserta para keluarganya sambangi Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu, (22/12/21).
Unjuk rasa itu digelar lantaran ditutupnya jalan tambang di Jalan Ahmad Yani, Kilometer 101, Kecamatan Tatakan, Kabupaten Tapin, oleh Polda Kalsel akibat sengketa dua perusahaan tambang.
Dari pantauan, perwakilan sopir pun bersama Ketua DPRD Kalsel, Supian HK, beraudiensi di Rumah Banjar Kalsel tersebut.
Hasilnya, DPRD Kalsel berencana bakal memanggil 2 perusaahn tambang yang bersengketa tersebut.
"Dua perusahaan ini akan kami panggil pada Senin, (27/12/21) mendatang. Kita duduk bersama untuk mencari solusinya," ungkap Ketua DPRD Kalsel, Supian HK.
Menurut Supian, kejadian tersebut tentunya turut merugikan semua pihak. Baik dari perusahaan, supir truk hingga masyarakat sekitar.
"Jadi mencari solusinya sesuai dengan aturan. Karena tambang ini kan sudah jelas kalau melintas jalan negara itu tidak boleh," tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalsel, Roy Rizali berharap dapat mempertemukan kedua perusahaan tersebut ia berharap kedua belah pihak dapat mengambil keputusan yang terbaik.
"Karena sengketa kedua perusahaan ini sudah berlarut-larut. Kita sama-sama berdoa mudahan senin depan ada solusi sehingga masyarakat Kalsel tidak ada yang dirugikan dengan investasi keduanya," sambungnya.
Roy pun bilang, apabila perusahaan investasi itu mengakibatkan kerugian ketertiban, sosial, dan ekonomi masyarakat terganggu, tak menutup kemungkinan pihaknya bakal melakukan pembekuan perusahaan tersebut.
"Berarti ada langkah yang diambil. Mungkin salah satunya usulan untuk membekukan. Ini merupakan solusi, tapi kita lihat lah aturannya," pungkas Roy.
Sebelumnya diketahui, ratusan sopir pengangkut batubara di kilometer 101, Kecamatan Tatakan, Kabupaten Tapin, Kalsel terpaksa kehilangan pekerjaan dampak ditutupnya jalan tambang oleh Polda Kalsel selama hampir dua pekan.
Penutupan jalan tambang itu buntut sengketa dua perusahaan tambang. Para sopir mengaku tak bisa lagi menafkahi keluarganya karena hampir semua sopir hanya digaji harian.
Para sopir pun meminta jalan tambang segera dibuka agar mereka bisa bekerja kembali.
Penulis : rian akhmad/ may



0 Komentar