hallobanua.com, Banjarmasin - Komisi III DPRD Kota Banjarmasin memanggil Dinas PUPR Kota Banjarmasin, duduk bersama untuk penanganan banjir akibat air pasang yang melanda hampir di semua kecamatan.
Pertemuan menyangkut pembahasan bagaimana kegiatan normalisasi sungai yang telah dilakukan bidang sungai serta terhadap permasalahan di lapangan.
Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathony menyampaikan bahwa kegiatan normalisasi berjalan sesuai rencana.
Ada enam titik normalisasi sungai dimana dilakukan pengerukan lumpur untuk memperdalam kapasitas sungai.
"Enam sungai itu yakni Sungai Veteran, Sungai A.Yani, Sungai guring, Sungai Jafri Zam-zam, Muara Kelayan dan Sungai Gusang (sungai lulut), "ungkap pria yang akrab dipanggil Thoni, di DPRD Kota Banjarmasin, Kamis (9/12/21).
Meski dilakukan normalisasi, namun kali ini banjir terparah di kawasan Banjarmasin Selatan, Barat dan Utara.
Hal itu lantaran air laut baik berbarengan dengan pasang la Nina ditambah dengan musim hujan.
"Memang tertinggi sampai 2, 5 sehingga berdampak pula naik ke daratan, karena kali ini air laut yang naik sehingga daerah selatan, Barta dan Utara berdampak, "katanya.
Menurutnya, normalisasi juga tak bisa maksimal karena masih adanya bangunan rumah di bantaran sungai.
"Seperti di kawasan Sungai Guring dan Sungai Kelayan yang merupakan sungai vital sebagai saluran utama pembanguan air atau drainase yang masih menjadi kendala dalam pengerukan sungai, "jelasnya.
Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, M. Isnaini mengungkapkan, berharap program normalisasi sungai lebih dimaksimalkan lagi.
'Kita akan rapatkan kembali agar ke depan sungai dan drainase besar dapat menjadi saluran yang tidak ada hambatan terutama bangunan liar ataupun jembatan yang menghambat aliran sungai,"ujar Isnaini.
Dya/ may



0 Komentar