hallobanua.com, Banjarmasin - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin, bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjarmasin menggelar Launching Hari Pemungutan Suara Serentak Tahun 2024 di Aula Kayuh Baimbai, pada Senin, (14/02/22) malam.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Banjarmasin, Ikhsan Budiman dan Kepala Kesbangpol Kota Banjarmasin, Kasman.
Dalam kesempatan itu, Ibnu Sina mengatakan, dengan adanya launching tersebut menandakan bahwa Pemilu serentak yang dilaksanakan dalam dua tahun mendatang akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024.
"Jadi tepat dua tahun lagi pelaksanaannya," ucap pucuk Pimpinan Kota Seribu Sungai itu, usai kegiatan, Senin, (14/02/22).
Launching tersebut kata Ibnu menjadi penanda bagi setiap partai politik yang ada di Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini, untuk menyiapkan segala sesuatunya jika ingin ikut berkompetisi dalam pelaksanaan pesta demokrasi 5 tahunan ini.
Tidak hanya itu, Ibnu juga menyebut bahwa persiapan juga harus dilakukan oleh KPU, khususnya di tingkat kota.
"Yang paling penting adalah kesiapan penyelenggara pemilu. Seperti yang berkaitan dengan komisioner, sekretariat dan yang paling penting adalah alokasi anggaran," bebernya.
Ibnu juga mwngungkapkan anggaran yang dikeluarkan Pemko Banjarmasin untuk pemilu 2024 nanti, yakni sekitar Rp90 M.
Dengan rincian sekitar Rp 66 M dana hibah diserahkan kepada KPU, kemudian Rp14 M untuk Bawaslu Kota Banjarmasin. Dan terakhir untuk biaya pengamanan Pemilu.
Nantinya, semua anggaran tersebut, akan dikeluarkan secara bertahap atau dicicil oleh pihaknya dalam waktu 3 tahun.
"Karena kalau melihat besar anggaran yang dibutuhkan itu terlalu berat bagi APBD kita. Makanya kita cicil sejak launching ini dilakukan. Anggap saja misalnya nanti di anggaran perubahan tahun 2022 kita masukan Rp 35 M untuk mencicilnya. Kemudian di tahun 2023 Rp 35 M lagi. Lalu di tahun 2024 sisanya," imbuhnya.
Meski cukup besar, menurutnya Ibnu meningkatnya anggaran untuk Pemilu 2024 tersebut sudah sesuai dengan aturan atau panduan yang dijadikan sebagai pedoman yang berlaku. Yakni menambah anggaran sebesar 10% dari anggaran pemilu sebelumnya.
"Saya kira untuk sebuah usulan itu silahkan saja diajukan. Yang penting cukup anggaran untuk pelaksanaannya. Ditambah lagi, sekarang ini masih dalam suasana pandemi Covid-19. Sehingga perlu alokasi pengadaan APD dan perlengkapan prokes lainnya sebagaimana pelaksanaan pilkada tahun 2020 kemarin," lanjutnya.
Mesku begitu, Ibnu mengaku bahwa pihaknya masih mewajari terkait besarnya anggaran yang dikeluarkan dalam sebuah pesta demokrasi kali ini.
"Memang proses demokrasi itu mahal biayanya. Tapi dengan besarnya anggaran yang digelontorkan ini semoga bisa sebanding dengan hasilnya, yakni menghasilkan pemimpin dan anggota legislatif yang berkualitas," pungkasnya.
Dilanjutkan Wali Kota, nantinya kader yang terpilih saat Pemilu 2024 nanti bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat dan berjuang bersama mengawal pembangunan.
"Tujuannya tidak lain adalah agar terciptanya kehidupan demokrasi yang lebih baik lagi di masa yang akan datang," tutup orang nomor satu di Banjarmasin itu.
rian akhmad/ may



0 Komentar