hallobanua.com, Banjarmasin - Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina menerima Kunjungan Sekretaris Kedua Kedubes Belanda Joris Ramm, didampingi langsung Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) di Ruang Rapat Baiman 2, Balai Kota Banjarmasin, Senin (31/01/22) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Ibnu Sina juga menyampaikan kondisi kota seribu sungai dan keinginan beliau kerjasama sister city dengan salah satu kota di Belanda.
Selain itu, kunjungan yang menggandeng LK3 tersebut kata Ibnu, pihaknya berencana untuk menginisiasi Peraturan Daerah (Perda) Kota Toleran
"Jadi Banjarmasin dan Bogor jadi Pilot Project nasional dari Kedutaan Besar Belanda untuk kerukunan antar umat beragama," kata Ibnu, Rabu, (02/02/22).
Ibnu bilang, Kedubes Belanda melakukan penilaian Kota Banjarmasin dan Bogor sejak 2 tahun yang lalu.
"Dia ingin langsung melihat kondisi di Banjarmasin seperti apa? Dan saya sampaikan bahwa kita multi etnis disini. 34 suku bangsa," jelasnya.
"Kita bisa hidup rukun, damai dan tiap tahun ada event Religi Expo sebelum pandemi. Itu simbol keberagaman dan toleransi," ujarnya.
Ibnu pun menerangkan, bahwa ada tanggapan bagus dari Kedubes Belanda Joris Ramm dengan kehidupan toleransi di Kota Seribu Sungai.
"Pastinya beliau juga mengapresiasi, pasalnya tidak banyak kota di Indonesia yang melaksanakan regulasi tingkat lokal seperti perda tentang kota toleran," imbuhnya.
Ia pun berharap, pilot project Kota Banjarmasin dan Bogor, ini bisa menjadi contoh di kota lain untuk di Indonesia.
"Harapannya juga bisa menciptakan suasana aman dan kondusif di Kota Banjarmasin," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Joris Ramm juga berkesempatan mengikuti Perayaan Imlek di Vihara Duta Prabha dan bertemu dengan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Banjarmasin
rian akhmad/ may
0 Komentar