hallobanua.com, Banjarmasin - Vaksinasi yang turut didukung oleh stakeholder di Banjarmasin, turut di apresiasi Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Menurut Machli, dengan adanya vaksinasi yang dilaksanakn seluruh pihak tersebut dapat meningkatkan angka vaksinasi lansia dan vaksinasi anak.
"Sebuah kolaborasi dengan TNI, Polri dan instansi lain yang luar biasa. Kita akui cukup membantu pemko Banjarmasin untuk capaian vaksinasi," ungkap Machli, Kamis, (17/02/22).
Berdasarkan data real Dinkes, angka vaksinasi lansia sampai saat ini masih 63 persen dan 19,64 persen untuk vaksinasi anak 6-11 tahun.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya menargetkan optimalisasi vaksinasi masyarakat baik itu anak atau lansia di Kota Seribu Sungai.
Terkait vaksin lansia, adanya ketidak sinkronan data Dinkes Banjarmasin dengan pemerintah pusat, pihaknya pun telah menyampaikan surat permohonan perubahan data di pusat untuk penyesuaian data lansia kepada Staf Dirjen Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Data dari real kita untuk lansia itu 36.445 sasaran. Sementara dasboard KPC-Pen menyebutkan data lansia itu 56 ribu lebih. Selisih data itu cukup besar yakni 9.444 sasaran. Inilah penyebab persentase kita belum sampai 50 persen, padahal sudah 63 persen," jelasnya.
Masih rendahnya vaksinasi anak, Machli mengklaim dikarenakan terlambatnya mendapatkan jatah vaksin anak dari pemerintah serta peningkatan kasus varian varu Omicron.
"Jadi kita telat start. Dan kendala kedua kita dihadapkan dengan kasus Omicron yang meningkat serta adanya kebijakan Pembelajar Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen,"pungkasnya.
rian akhmad/ may
0 Komentar