Harga Gas LPG Pink Naik, Omzet Pangkalan Menurun 50 Persen


hallobanua.com, Banjarmasin - Sejak beberapa hari ini, harga LPG non subsidi bright gas mengalami kenaikan di sejumlah pangkalan di Kota Banjarmasin. 

Tentunya kenaikan harga cukup drastis tersebut membuat omzet sejumlah pangkalan LPG di Kota Seribu Sungai mengalami penurunan hampir 50 persen. 

Salah satu pangkalan elpiji di kawasan Cemara Ujung, Banjarmasin Utara mengakui, kenaikan gas mencapai Rp 20 ribu. 

“Misalnya LPG 12 kg, yang sebelumnya Rp 180 ribu, sekarang harga jualnya jadi Rp 200 ribu,” kata salah seorang petugas pangkalan pada Senin (28/02/22). 

Hal yang sama juga terjadi pada pangkalan LPG di Jalan Kuin Selatan, RT 11 Kelurahan Kuin Selatan, Kecamatan, Banjarmasin Barat. 

Harga bright gas 5,5 kg sebelumnya Rp 85 ribu, naik menjadi Rp 100 ribu. Sedangkan elpiji 12 kilogram mencapai Rp 210 ribu dari sebelumnya hanya Rp 185 ribu. 

Diana sang pemilik pangkalan LPG mengaku, kenaikan LPG terjadi sejak hari Minggu (27/02/22) kemarin. 

“Tapi saya tidak mengetahui juga apa penyebab kenaikan harganya,” pungkasnya. 

Dikutip dari kompas.com, kenaikan gas berwarna pink ini memang terjadi secara nasional. PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas LPG non subsidi mulai hari Minggu (27/02/22) tadi. 

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas. 

Mengacu pada laman resmi Pertamina.com, harga Elpiji nonsubsidi rumah tangga di Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah harga LPG non subsidi mencapai Rp 94.000 untuk tabung Bright Gas 5,5 kilogram dan Rp 197.000 untuk tabung Bright Gas 12 kilogram/elpiji 12 kg. 

rian akhmad/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya