| Kadinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi ( foto: dya) |
hallobanua.com, Banjarmasin - Angka kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Banjarmasin bertambah lagi.
Dari data terakhir dari hasil screening acak oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, menunjukkan angka terkonfirmasi positif naik tajam hingga sekarang totalnya 224 kasus.
"Hasil dari verifikasi hingga pukul 16.00 Rabu kemarin, jumlah orang terkonfirmasi positif di Banjarmasin meningkat sangat tajam yakni menembus angka 224 orang dan 95 persen diantaranya tanpa gejala, " ujar juru Bicara covid-19 kota Banjarmasin Machli Riyadi, Kamis (3/2/22).
Dari jumlah tersebut, terkonfirmasi positif sebagian merupakan pelajar.
Dengan ini, Machi menghimbau agar masyarakat jangan panik namun tetap waspada dan disiplin dalam protokol kesehatan covid-19.
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tersebut mengkhawatirkan para lansia yang rentan dengan tertularnya virus covid-19 tersebut, mengingat angka vaksin lansia yang masih rendah.
"Bagi yang terkena positif covid-19 agar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari dan menjaga kondisi tubuh seperti makanan sehat seperti buah dan vitamin serta terus berolahraga agar sehat dan bugar, " pesannya.
Ia juga mengatakan bahwa sedikitnya 17 sample hasil screening juga telah dikirim ke laboratorium Jakarta untuk mengetahui apakah virus covid-19 jenis omicron atau bukan.
"Kami belum mendapatkan hasil sample yang dikirim ke propinsi apakah jenis omicron atau bukan, mungkin 2 - 3 hari baru ada kepastian, " ujarnya.
Hasil screening acak di sekolah juga menunjukkan peningkatan yakni terkonfirmasi pada pelajar bertambah 44 orang dan itu sudah dilaporkan ke kepala sekolah serta Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin.
Dengan ini, ia kembali menghimbau kepada sekolah yang masih melakukan Pertemuan Tatap Muka (PTM) agar mengaktifkan lagi Satgas covid yang sudah dibentuk di masing-masing.
"Peran Satgas Covid-19 di sekolah diperlukan untuk mempertegas disiplin prokes di sekolah, " katanya.
Selain itu, kepada para orang tua agar tidak menunggu dan berkerumun dan tetap disiplin memakai masker atau prokes.
"Para pengajar juga terus memastikan prokes, sarana prasarana seperti tempat cuci tangan dan tidak ada tradisi salaman cium tangan dulu, " tutup Machli.
Dya/ may



0 Komentar