Ibu Kota Pindah ke Banjarbaru, Ini Kemungkinan Dampaknya Bagi Kota Banjarmasin

 

hallobanua.com, Banjarmasin -
Perpindahan kedudukan Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Kota Banjarbaru ternyata memiliki dampak tersendiri bagi Kota Banjarmasin. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman menilai, Kota Banjarmasin kemungkinan akan kehilangan daya tarik bagi masyarakat termasuk pengusaha dan investor untuk datang ke Banjarmasin. 

"Mungkin secara garis besar kemungkinan  peminat atau daya tarik orang untuk usaha di Banjarmasin akan berkurang," nilai Ikhsan belum lama tadi. 

Menurutnya, hal diatas merupakan salah satu kerugian yang dialami Bumi Kayuh Baimbai setelah tidak lagi berstatus sebagai Ibukota Provinsi. 

Oleh karena itu, ia pun mengajak masyarakat merubah maindset atau pola berpikir masyarakat untuk menambah daya tarik Banjarmasin. 

"Sudah saatnya kita merubah maindset untuk membangun hal-hal lain sebagai daya tarik tersendiri," bebernya. 

Hal itu dilakukan kata Ikhsan, agar Banjarmasin tetap bisa bersaing dengan daerah lain setelah status ibukota ini berpindah. 

"Sehingga magnet daya tarik orang lain ke Banjarmasin tidak berkurang," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, Ikhsan membeberkan bahwa dampak yang terjadi akibat pemindahan ibukota ini juga berpengaruh di bidang pembangunan yang berasal dari pemerintah pusat. 

"Karena bisa saja mungkin nanti prioritas pembangunan lebih mengarah ke ibukota yang baru daripada daerah lainnya," ungkapnya. 

Selain itu, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjarmasin yang sudah dirancang sedemikian rupa juga pasti akan berubah, lantaran harus menyesuaikan status ibukota yang sudah tidak lagi disandang Kota Baiman ini. 

"Termasuk juga kebijakannya. Untuk Dana Aalokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan dari APBN juga akan berubah Karena bisa saja prioritas pembangunan lebih ke ibukota," jelas Ikhsan. 

Kendati demikian, mantan Staf Ahli Bupati Tanah Bumbu itu bilang bahwa Pemko Banjarmasin sebenarnya tidak mempermasalahkan keputusan pemindahan Ibukota Provinsi Kalsel ini. Ia menganggap bahwa hal tersebut hanyalah status bagi sebuah wilayah atau daerah. 

Sekda Banjarmasin itu yakin bahwa karakter kota yang dikenal publik sebagai kota dengan pusat perdagangan, pariwisata dan ragam kebudayanya ini akan tetap melekat di Banjarmasin, meski tak lagi berstatus ibukota. 

"Karena yang menyematkan itu adalah masyarakat. Bukan instansi pemerintah. Yang berbeda hanyalah status. Karena Banjarmasin sudah dikenal luas oleh masyarakat dengan kota yang sarat akan budaya, historis dan kulturnya," tutup Ikhsan. 

rian akhmad/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya