Tersengat Listrik, Hirangan Alami Luka Bakar Serius


hallobanua.com, Banjarmasin - Tim Animal Rescue Banjarmasin, berhasil mengevakuasi primata jenis lutung pada Sabtu, (05/02/22) kemarin. 

Diketahui, lutung tersebut sebelumnya sempat memasuki pemukiman warga mencari makan dan tersengat aliran listrik di sekitar Komplek Dalem Sakti, Handil Bati, Kabupaten Barito Kuala (Batola). 

Lutung yang diberi nama Deti tersebut saat dievakuasi masih terlihat lemah dan tak berdaya, di dalam kandang  milik Kebun Binatang Mini (KBM) Jahri Saleh, Banjarmasin. 
Lutung mengalami luka bakar di bagian kaki dan leher binatang yang sering disebut 'Hirangan' tersebut. 

Ketua Animal Rescue Banjarmasin, drh Annang Dwijatmiko mengungkapkan luka bakar yang diderita Deti termasuk parah dikarenakan otot ligamen di kaki bagian kanan Deti putus akibat terbakar. 

Selain itu, luka bakar yang melepuh di bagian leher Deti pun terbilang cukup dalam dan parah. 

"Makanya ia (Lutung Deti,red) tidak bisa bangun. Ia hanya bisa terkulai lemah di dahan setelah terlempar akibat kesetrum kemarin," ucap drh Annang, Minggu, (06/02/22). 

Setelah berhasil dievakuasi, Deti mendapat perawatan berupa jahitan di bagian tubuh yang terbakar. 

Hal itu dikarenakan kakinya yang tersetrum sobek bahkan otot kakinya putus. Sehingga memerlukan perawatan medis. 

"Sudah kita lakukan sedikit tindakan pembedahan atau operasi kecil di bagian kakinya. Sekarang sudah agak mendingan, sudah bisa makan dan gerak. Tapi Deti ini masih dalam pengawasan kita alias akan kita rawat sampai sembuh total sebelum dilepasliarkan," ungkap Annang. 

Meski begitu, walaupun nantinya luka bakar Deti sudah mulai sembuh kata Annang, akan tetapi pergerakannya masih belum selincah awal. 

Itu karena otot kakinya yang putus tadi, pihaknya terpaksa melepaskan Deti di sangkar peliharaan KBM Jahri Saleh. 

"Kalau tidak sembuh sempurna dan tidak memungkinkan untuk dilepas ke alam lagi, Lutung ini akan kita pelihara di KBM. Daripada dia dilepas dengan kondisi seadanya dan tidak bisa bertahan hidup di alam liar," pungkasnya. 

Drh Annang pun memperkirakan, hewan primata yang termasuk dalam daftar Appendix 2 itu terpisah dari kelompoknya saat mencari makan. 

"Ditambah habitatnya yang sekarang sudah tergerus oleh maraknya pemukiman warga," tutupnya. 

rian akhmad/ may

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya