hallobanua.com, Banjarmasin - Seminar Nasional Dengan Tema "Stabilitas Politik 2 Periode Presiden Jokowi" digelar di Lecture Building Kampus Universitas Lambung Mangkurat, pada Kamis, (03/03/22).
Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina turut menjadi narasumber bersama Prof Dr Sutarto Hadi (Rektor ULM), Prof Prof Dr Budi Suryadi (Dekan Fisip ULM), dan Sahat MP Sinurat (Aktivis Pemuda Nasional).
Dalam kesempatan itu, Ibnu Sina mengatakan, diera kepemimpinan Joko Widodo yang kedua ini, menurutnya presiden lebih percaya diri, dan konfiden.
"Bahwa beliau bisa memberikan keyakinan dapat memimpin dunia. Apalagi Indonesia masuk di kepemimpinan G20. Dan itu kssempatan membuktikan kepemimpinan Indonesia dimata dunia," ujarnya, Kamis, (03/03/22).
Begitu juga nilai penting dalam sebuah demokrasi ujar Ibnu, yaitu pendekatan sosial kepada masyarakat dan keterbukaan informasi dinilai sangat penting.
"Karena itu adalah nilai penting proses demokrasi, dalam menciptakan stabilitas. Tidak dengan pendekatan kekuasaan ataupun militer," ujarnya.
Diatanya apakah ada dampak terkait stabilitas nasional terhadap daerah? Menurut Ibnu pasti akan terasa.
"Bagaimana kita bisa bangun daerah kalau stabilitas tidak tercipta? Bagaimana peningkatan ekonomi terjadi jika kerusuhan dimana-mana? Makanya stabilitas politik dan keamanan itu penting sebuah negara," beber Ketua DPD Demokrat Kalsel itu.
Dalam seminar juga membahas perpanjangan kepemimpinan sampai 3 periode.
Terkait itu, Ibnu bilang dalam pemilihan tentunya ada suara terbanyak dari masyarakat. Namun menurutnya ada konstitusi yang mengatur hal itu.
"Kalau seandainya, pandemi ini bagian dari bencana dunia, yang kemudian menjadi sebab kepemimpinan itu harus dilanjutkan dengan tidak melaksanakan pemilu. Saya kira aspek itu kita ingin lakukan, kita bersiap sebagai bangsa besar dan demokrasi yang baik, kita tidak lakukakan, dan kepemimpinan berganti tanpa pemilhan," imbuh Wali Kota Banjarmasin 2 periode itu.
"Tapi kalau memang konstutisional, ada jalannya, namanya juga UU dan UUD. Karena itu kesepakatan. Hanya saja prosesnya jangan sampai terjadi gejolak yang membahayakan kita," tutup pemimpin Kota Seribu Sungai yang religius ini.
rian akhmad/ may



0 Komentar