hallobanua.com, BANJARMASIN- Upaya pembenahan sungai di Banjarmasin terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
Terbaru, Kota Banjarmasin digadang-gadang akan menjadi Venesia dari Timur.
Namun, tentunya banyak pembenahan yang harus dilakukan oleh Pemko setempat.
Terkait hal itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, pun mengaku, terus berupaya melakukan pembenahan di Kota Seribu Sungai ini.
Salah satunya yakni pada Januari lalu, pihaknya sudah menggelar rapat dengan Balai Wilayah Sungai Wilayah III Kalsel.
Ia menerangkan, dalam pertemuan itu awal mula disampaikan program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
"Untuk dana hibah dari World Bank, yang digarap oleh Dirjen Sumberdaya Air dan Kementerian PUPR serta Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri. Jadi kami ingin menjelaskan terkait program itu merupakan program jangka panjang. Karena dilaksanakan selama 5 tahun," ungkap Ibnu kepada media belum lama tadi.
Adapun dana yang di komitmenkan dengan World Bank setelah penandatanganan MoU tersebut diketahui sebesar 400 juta US Dollar atau sekitar Rp 6 triliun.
Namun ujar Ibnu, uang senilai Rp 6 triliun yang telah di komitmenkan tersebut tidak seluruhnya untuk Kota Banjarmasin, melainkan dibagi ke 6 Kota di Indonesia yang masuk dalam program ini.
Untuk 6 daerah itu adalah NTB, Bima. Sulawesi Utara, Manado. Sumatera Utara, Medan, Jawa Tengah, Semarang, Kalimantan Selatan, Banjarmasin, dan Kalimantan Timur, Penajam Paser Utara.
"Kalau di bagi enam ya masing-masing dapat sekitar Rp 1 triliun. Untuk program itu nantinya di laksanakan pada tahun 2023 hingga 2027," bebernya.
Akan tetapi, Ibnu Sina kembali menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1 triliun itu tidak hanya untuk penataan kawasan Sungai Veteran. Akan tetapi juga penataan beberapa kawasan sungai di Banjarmasin dan upaya pencegahan banjir.
"Implementasi Rp 1 triliun itu bukan hanya untuk Sungai Veteran saja. Tetapi juga untuk skema jangka panjang. Misalnya untuk sungai-sungai lain yang ada di Banjarmasin, seperti Sungai Guring, Sungai Pengambangan dan juga proses penanganan banjir yang kemarin," jelasnya.
"Kami berharap ini bisa di kawal bersama-sama. Jangan sampai ada anggapan bahwa ini ada anggaran Rp 1 triliun untuk penanganan Sungai Veteran. Padahal itu hanya bagian kecil saja," tutup Ibnu.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm pemerintahan



0 Komentar