hallobanua.com, BANJARMASIN - Penataan Sungai dikawasan Veteran serius dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin, dengan menawarkan 3 konsep penataan.
Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina menyampaikan, ada 3 konsep penataan Sungai di kawasan Veteran itu, yakni Pacinan, Kampung Banjar dan Akulturasi.
Diketahui dalam konsep tersebut Pemko Banjarmasin menawarkan pertemuan dua kultur budaya, yakni Budaya Banjar dan Tionghoa.
"Jadi Pacinan itu, kepala naganya nanti di Tepekong itu, kemudian Kampung Banjar itu untuk buntut naganya di Sungai Lulut," ungkap Ibnu Sina.
Sedangkan untuk Akulturasi itu, Ibnu bilang yakni pertemuan antara dua kultur budaya. Yakni Budaya Banjar dan Tionghoa.
"Karena di situ masih ada beberapa rumah. Disitu ada rumah tionghoa tapi adat banjar," urainya.
Tidak hanya itu, untuk menambahkan kekentalan budaya Bajar dikawasan tersebut, Pucuk pimpinan Kota Kayuh Baimbai itu bakal membuat miniatur jembatan-jembatan pada tempo dulu.
"Kita akan menambahkan beberapa miniatur jembatan tempo dulu, seperti jembatan berungkap, jembatan coen (kun) dan jembatan pasar lama. Jadi miniaturnya ada disepanjang itu nanti," imbuhnya.
"Tapi itu konsep memang sudah lama sejak tahun 2017 lalu, tapi tidak bisa terealisasi dan tertunda karena anggaran," sambung lagi.
Diketahui sebelumnya, Pemko Banjarmasin mendapat bantuan senilai Rp. 1 trilun dari World Bank, melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).
Melalui program NUFReP itu, Pemko Banjarmasin pun berencana melakukan penataan sejumlah sungai, dan upaya pencegahan banjir di Banjarmasin. Sehingga konsep penataan kawasan sungai veteran diharapkan bisa terealisasi.
"Meski tidak bisa sampai selesai saya mengawalnya karena pengerjaannya itu sampai tahun 2027, dan masa jabatan saya tidak sampai. Tapi kawasan yang sudah bebas itu bisa diselesaikan untuk desain siringnya sebagai upaya revitalisasi sungainya," pungkas Ibnu
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm pemerintahan
0 Komentar