hallobanua.com, BANJARMASIN - Upaya Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin untuk menekan angka putus sekolah terus dilakukan.
Salah satunya yakni dengan melaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) yang digagas pemerintah pusat.
Adapun program PIP yakni memberikan bantuan kepada siswa sekolah di Banjarmasin, baik jenjang PAUD, SD hingga SMP.
Alhasil, angka putus sekolah di Kota Seribu Sungai diketahui terendah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Untuk jenjang SD itu ada total 14 siswa yang putus sekolah, 7 siswa Laki-laki dan 7 siswa perempuan," ucap Plt Kepala Dinas Pendididkan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi, Sabtu (12/3/22).
Sedangkan untuk tingkat SMP, hingga sampai saat ini tidak ditemui adanya siswa tingkat SMP yang putus sekolah.
Selain itu, Nuryadi pun memaparkan, saat ini Angka Partisipasi Kasar (APK) di Banjarmasin berada di angka 24 persen.
Adapun APK ditegaskan Nuryadi bukanlah siswa yang putus sekolah, melainkan siswa yang diduga tidak sekolah.
"Banjarmasin kan Kota dengan tingkat putus sekolah paling rendah, jadi tidak mungkin angka putus sekolah kita tinggi," tegasnya.
"Untuk mengetahui itu, akan diketahui pada saat bulan Juli mendatang, apakah anak itu benar putus sekolah atau tidak. Jadi itu para siswa yang sudah terdaftar di Data Pokok Pendidik (Dapodik)," sambungnya lagi.
Adapun angka putus sekolah tertinggi di Banjarmasin yakni berada di kawasan Banjarmasin Selatan.
Dari total 14 siswa SD yang putus sekolah tersebut, 8 orang diantaranya didapati putus sekolah dari sana.
Tingginya anak putus sekolah tersebut, Nuryadi, mengatakan bahwa itu terjadi lantaran faktor ekonomi warga sekitar, dan ada banyak pelajar yang terpaksa bekerja.
"Karena mungkin ada yang sudah mulai bekerja, bisa juga di curigai anak-anak yang minta-minta di pinggir jalan itu," pungkasnya.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm



0 Komentar