hallobanua.com, BANJARMASIN - Tingginya angka stunting menjadi permasalahan serius yang harus ditangani lintas sektor pemerintahan kota Banjarmasin.
Berbagai upaya dilakukan agar stunting bisa berada di 14 persen pada tahun 2024 sesuai dengan target nasional untuk pembangunan Generasi Emas.
Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk KB dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Banjarmasin, Roosmalini menjelaskan, angka Stunting kota Banjarmasin berada di 27,8 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)
Dari angka tersebut, stunting tertinggi di kelurahan Teluk Dalam Banjarmasin pada tahun 2021.
Roosmalini menjelaskan, stunting dapat dicegah dengan aktif sosialisasi kepada remaja putri, ibu hamil dan ibu menyusui tentang gizi seimbang.
"Edukasi bagi remaja putri yang masuk masa perkawinan juga diedukasi tentang pencegahan stunting dan menekankan agar tetap menjaga gizi seimbang agar jangan sampai mengalami amnesia, "jelasnya.
Selanjutnya tahun ini bersama dengan 12 SKPD dalam urung rembuk penekanan angka stunting.
Selain itu telah dibentuk 234 tim yang terjun ke lapangan untuk mendata remaja putri pra nikah, ibu hamil dan menyusuii sebagai sasaran pencegahan stunting.
"Target mempercepat penurunan angka Stunting dengan sekitar 3 persen pertahun, katanya.
Stunting anak terjadi pada anak dikarenakan gizi kurang. Upaya pencegahan dapat dilakukan mulai dari 1000 hari pertama kehidupan dihitung sejak awal kehamilan hingga bayi berumur dua tahun. Pada proses kehamilan penting diperhatikan gizi ibu hamil.
" Asupan gizi yang seimbang mencegah terjadinya stunting, "katanya.
Selain itu, merencanakan kelahiran secara matang atau mengatur jarak kelahiran, mempersiapkan kesehatan reproduksi, gizi ibu sehingga ibu dan anak tetap sehat dan tidak stunting.
Tidak hanya itu, pentingnya mempersiapkan kesehatan yang prima. Sebelum melakukan jenjang pernikahan perlu melakukan prakonsepsi. Prakonsepsi yakni calon ibu hanya perlu meminum asam folat, meminum tablet tambah darah dan memeriksakan hemoglobin (hb).
Dya/ may
Kota bjm
0 Komentar