hallobanua.com, BANJARMASIN - Memasuki musim kemarau bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mengancam warga di banua.
Mengantislpasi bahaya karhutla, Pemko Banjarmasin melalui BPBD Kota Banjarmasin, sudah mulai menyiapkan upaya.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjarmasin, Fahrurraji, berdasarkan data yang diperolehnya, awal bulan Mei ini wilayah Kalsel diprediksi akan memasuki musim kemarau.
"Itu secara otomatis akan memicu munculnya ancaman Karhutla, termasuk di Kota Banjarmasin," ucapnya Selasa (12/04/22) siang.
Melihat kondisi cuaca saat ini, ia bilang sudah masuk tanda-tanda pancaroba. Seperti hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang singkat dan mulai terlihat ancaman angin puting beliung.
"Jadi sekarang kita fokus penanganan ancaman bencana kebakaran di musim kemarau. Karena, teriknya cuaca tidak hanya meningkatkan ancaman kebakaran di hutan lahan dan lahan saja, tapi juga ada pemukiman," ungkapnya.
Namun, meski dalam dua tahun terakhir ini Banjarmasin tidak ada terjadi kebakaran lahan, menurut Raji, pihaknya tetap mewaspadai bencana karhutla di 3 kelurahan. Seperti Kelurahan Sungai Andai, Sungai Lulut dan Tanjung Pagar.
"3 kelurahan ini masuk dalam kategori rawan l Karhutla setiap ketika memasuki kemarau. Karena 3 lahan tersebut masih banyak terdapat kawasan rawa atau lahan kosong dengan dipenuhi semak belukar.," paparnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun menyiagakan anggotanya, untuk mengantisipasi terjadinya resiko karhutla.
Ia juga mengaku pihaknya juga susah mendapatkan bantuan dari BPBD Provinsi Kalsel, berupa alat sedot air dengan kapasitas besar dan selang sepanjang 7 rol.
"Sosialisasi edukasi dan pembekalan informasi terkait kebencanaan juga rutin kita laksanalan di setiap kelurahan. Terutama di 3 kelurahan tadi," tuturnya.
Terakhir, ia turut meminta masyarakat agar bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko kebakaran. Baik itu di pemukiman maupun lahan kosong ketika memasuki kemarau ini.
rian akhmad/ may
0 Komentar