Banjarmasin Masih Aman dari Ancaman Penyakit Mulut dan Kaki pada Ternak

hallobanua.com, BANJARMASIN - Sejumlah daerah di Indonesia saat ini tengah diserang wabah penyakit FMD (Foot and Mouth Disease) atau PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pada hewan ternak. 

FMD atau PMK diketahui merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae genus Apthovirus. PMK menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. 
Lantas, bagaimana dengan hewan ternak di Banjarmasin?
 
Menjawab itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, M Makhmud mengaku, pihkanya langsung bergerak cepat untuk menanggulangi adanya penularan penyakit tersebut. 

"Kami sudah mendapat arahan dari Dinas Perkebunan dan Perternakan Provinsi Kalsel untuk membentuk Tim Satgas PMK untuk penanganan ini," ucap Kepala DKP3 itu. 

Selain itu, pihaknya juga langsung melakukan pengecekan kesehatan kepada hewan ternak yang memang sudah menjadi rutinitas setiap bulannya. 
Dari hasil pengecekan katanya, tidak ada ditemukan sapi maupun kambing yang terindikasi terinfeksi virus PMK. 

"Sudah kita cek langsung, Alhamdulillah untuk sekarang tidak ditemukan wabah PMK dari hewan ternak yang ada di RPH maupun penampungan," pungkasnya. 

Ciri-ciri hewan ternak yang terinfeksi PMK itu ditandai dengan mulut atau gusi yang luka-luka seperti sariawan, kuku kaki rusak dan disertai dengan deman yang tinggi hingga 40 celcius. 

"Karena sapi kesulitan makan itu yang menyebabkan kematian," tutupnya. 

Diketahui, virus PMK ini tidak menjangkit ke manusia dan tidak berbahaya jika dagingnya telah dikonsumsi. 

Kendati demikian, ia memastikan daging konsumsi yang beredar di Banjarmasin dijamin aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). 

Saat ini setidaknya ada sekitar 50 ekor sapi dan 40 ekor kambing yang ada di RPH Kota Banjarmasin.

rian akhmad/ may
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar

Hallobanua

Follow Instagram Kami Juga Ya