hallobanua.com, BANJARMASIN - Armada milik Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin diketahui banyak yang rusak.
Salah satunya yakni truk tanki berwarna merah, berkapasitas 4000 liter yang terparkir di depan Kantor Pemko Banjarmasin.
Padahal unit tersebut sangat diperlukan untuk pemadaman saat musibah besar di Kota seribu sungai ini.
Namun, beruntung pihaknya mempunyai beberapa unit portabel yang masih bisa dioprasionalkan.
"Ada pun untuk kondisi armada berupa mobil tanki 4.000 liter, tidak bisa dioperasikan karena ada kerusakan," ucap Kepala DPKP Kota Banjarmasin, Budi Setiawan, belum lama tadi.
Ia bilang, kerusakan sebenarnya hanya ada pada persenelingnya. Akan tetapi, lantaran armada itu merupakan barang build up dari Jepang, sehingga onderdilnya sangat sulit didapatkan.
"Harus impor. Hingga saat ini, kami juga masih berupaya mencari persamaannya, tapi masih belum dapat," katanya.
Lalu, apa upaya yang dilakukan DPKP Kota Banjarmasin terkait unit armadanya? Budi mengaku ada 2 upaya yang dilakukan pihaknya.
Pertama, melalui pengadaan barang dan kedua, mengincar hibah unit armada mobil damkar dari Pemprov DKI Jakarta.
"Tahun ini, kami sudah membuka lelang untuk unit armada mobil damkar jenis tangki berkapasitas 4.000 liter. Pemenangnya sudah ada. Paling lambat bulan Agustus mendatang, unitnya sudah ada. Sementara ini satu unit dahulu," Katanya.
Terkait hibah dari Pemprov DKI Jakarta, Budi bilang ada 16 unit armada yang akan dihibahkan. Dan yang diincar oleh DPKP Kota Banjarmasin, selain unit armada mobil damkar jenis tangki kapasitas 4.000 liter, juga unit armada mobil damkar jenis tangki 2.500 liter.
"Melihat keperluan sekarang, perlu adanya unit tangki berkapasitas 2.500 liter. Agar mudah memasuki kompleks-kompleks. Meski tidak tahu berapa unit yang bisa didapatkan, tapi semoga DPKP Banjarmasin bisa mendapat 4 atau 5 unit, itu sudah cukup," paparnya.
Kadis DPKP Banjarmasin itu pun tampak yakin bisa mendapatkan hibah unit armada damkar itu.
Bukan tanpa alasan, karena pihaknya sudah mendapatkan contoh proposal hibah ke Pemprov DKI Jakarta.
Budi pun berharap, dalam satu atau dua bulan ke depan, pihaknya sudah bisa menyerahkan proposal hibah ke Pemprov DKI Jakarta.
"Tentunya dukungan dari Pak Wali Kota juga akan hal itu," tutupnya.
rian akhmad/ may



0 Komentar