hallobanua.com, BANJARMASIN - Salah satu rumah warga di Jalan Tanjung Berkat, Kelurahan Teluk Tiram, RT. 15 RW.01 mendadak ambruk ke sungai pada Rabu (04/05/22) tadi malam.
Rumah milik Murjani (54) itu tiba tiba ambruk saat itu ia sedang bersantai di pos kamling tak jauh dari kediamannya.
Ia mengaku mengetahui rumahnya ambruk selepas Isya tadi malam saat beberapa lama sedang asyik bersantai.
"Ketika saya datang, saya melihat rumah saya sudah rubuh. Kemudian, saya pun terjun ke sungai untuk menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan. Ternyata tak ada yang bisa diselamatkan," ucapnya saat ditemui awak media, Kamis, (05/05/22) siang.
Ia mengaku, tak satupun bisa meyelamatkan barang-barang seperti surat surat berharga dan kartu keluarga.
"Dan tersisa cuma sarung di jemuran, dan pakaian yang saya kenakan ini," katanya.
Murjani mengaku tinggal sendirian di rumah itu dan sudah ditempati puluhan tahun secara turun temurun.
Lantas, pria yang bekerja sebagai buruh serabutan itu pun mengaku sementara ini akan mengungsi ke rumah yang disediakan untuk marbot masjid di kawasan tersebut.
Sementara itu, Koordinaror Lapangan Rescue Mobile di BPBD Banjarmasin, Yoshi mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya, puing-puing bangunan masih tersisa di atas sungai.
Ia menduga, rumah berukuran kurang lebih 3x4 meter itu roboh lantaran dihantam gelombang dan batang kayu besar yang hanyut.
Karena pada saat itu, diketahui bahwa kondisi sungai sedang pasang. Dan ramai dengan lalu lalang perahu bermesin.
"Kondisi rumah, diketahui semi permanen. Rumah kayu. Dan walau pun banyak tiangnya, tapi kalau ada benturan batang hanyut itu berisiko juga," ungkapnya, Kamis, (05/05/22).
Yoshi bilang, jika pihaknya menerina laporan sekitar jam 11 siang. Pihaknya pun langsung melakukan pemantauan.
"Kami sudah laporkan ke pimpinan, yang nantinya akan dilanjutkan ke pihak terkait," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 15 Anang Ansyari, mengungkapkan bahwa rumah yang ditinggali Murjani adalah rumah tua. Dan sepengetahuannya, sudah beberapa kali pula diperbaiki oleh Murjani.
"Beliau sendiri yang memperbaiki. Tidak ada mendengar bunyi apa-apa ketika roboh itu. Tapi, warga yang sempat melihat, rumah itu seperti bergoyang-goyang saat air sungai pasang dan dihantam gelombang," jelasnya.
"Di sini biasanya gelombang besar itu dihasilkan dari perahu bermesin yang melintas," pungkas Ketua RT itu.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm



0 Komentar