hallobanua.com, BANJARMASIN - Wabah (Outbreak) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak jenis sapi, ditemukan dibeberapa wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kepala Balai Veteriener Banjarbaru, drh. Putut Eko Wibowo, mengaku saat ini ada laporan 2 wilayah di Kalsel yang diserang wabah PMK.
"Untuk di Kalsel ada laporan 2 kabupaten dan 2 desa, yakni Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)," ungkapnya saat melakukan
pemeriksaan kesehatan ternak di RPH Basirih, Jumat, (20/05/22).
pemeriksaan kesehatan ternak di RPH Basirih, Jumat, (20/05/22).
Menyikapi itu, saat ini pun kata Putut pihaknya telah melakukan survey dan klinis. Kecuali di 2 desa dari 2 Kabupaten tersebut.
"Saya kira seluruh wilayah di Kalsel dalam kondisi aman dari wabah PMK," terangnya.
"Kami pun bersama kepolisian telah melockdown 2 desa itu agar mencegah lalu lintas ternaknya," lanjutnya.
Di Banjarmasin sendiri kata dia saat pemeriksaan terhadap kesehatan hewan ternak sapi di RPH Basirih, tidak ada ditemukan wabah PMK.
"Sampai hari ini, semua sapi dalam kondisi sehat dan tidak ditemukan indikasi adanya PMK," ungkapnya.
Ia pun menghimbau masyarakat Kalsel khususnya Banjarmasin tidak terlalu khawatir akan adanya wabah PMK.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, M Makhmud mengungkapkan, dari hasil pengecekan bersama Balai Veteriener Banjarbaru, bersyukur tak ada temuan PMK di Kota Seribu Sungai.
"Alhamdulillah tidak ditemukan gejala klinis PMK. Bahkan sapi-sapi kita sehat dan makannya kuat, dan dari fisik tidak terlihat penyakit," terangnya.
Setiap harinya pun kata Makhmud, pihaknya terus melakukan pemeriksaan sapi melalui satuan tugas badan kesehatan hewan dipimpin dokter hewan.
"Jadi kalau sapi sebelum masuk kandang selalu diperiksa kesehatannya," pungkasnya.
Diketahui, saat ini ada 171 ekor sapi yang ada di RPH Basirih untuk memenuhi kebutuhan daging di kota Banjarmasin selama 1 pekan kedepan.
Penulis : rian akhmad/ may
Kota bjm



0 Komentar